Bank Sperma Cryos di Denmark menolak donor dari pria berambut merah. Sebab, stok yang dimiliki saat ini lebih dari cukup. "Kami memiliki terlalu banyak, hampir sekitar 500 donor berambut merah, seleksi terbesar sedunia," ujar pemilik dan Direktur Bank Sperma Cryos, Ole Schou.
"Kami punya 600 pendonor yang masuk daftar tunggu, ini pertama dalam sejarah," ujar Ole menambahkan.
Jenis rambut memang menjadi pertimbangan calon penerima sperma. Tapi karena cadangan sperma pria berambut merah berlebihan, kini Bank Cryos menghentikan sementara pendonor yang berambut merah.
Menurut Ole, jika permintaan terhadap donor berambut merah lebih banyak dari stok, Bank Cryos akan membuka lagi pintu bagi pendonor sperma.
Di luar jenis rambut, Ole melanjutkan, pencari donor sperma biasanya mencari ciri fisik pendonor yang serupa dengan dirinya sendiri. Bagi resipien heteroseksual, biasanya mencari ciri fisik seperti pangeran impian mereka. Adapun pasangan lesbian mencari donor yang memiliki ciri fisik serupa dengan pasangan lesbinya.
Menurut Graham Coull, Manajer Laboratorium di Klinik Sims di Dublin, Irlandia, pada pasangan heteroseksual pencarian donor berambut merah hanya terjadi jika pasangan mereka juga berambut merah. "Tapi untuk ibu tunggal atau pasangan lesbi, permintaan donor berambut merah sangat jarang," ujarnya. Soalnya, lanjut dia, di Irlandia banyak orang mencari pendonor bermata biru dan berambut gelap.
Sumber : www.tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar