Karapan Sapi |
Karapan Sapi merupakan salah satu dari sekian banyak lomba atau kontes semi seo bulan januari 2012 yang belakangan ini sangat banyak bermunculan. Kontes karapan Sapi ini diadakan oleh http://plat-m.com/ yang bekerja sama dengan bloggernusantara.com dan idblognetwork.com. Hal ini pernah saya bahas di postingan sebelumnya yaitu Info Kontes SEO 2012 - Lomba Blog Semi SEO "Karapan Sapi" Berhadiah Ponsel Android.
Sebenarnya Istilah Karapan Sapi bukanlah hal yang asing. Bahkan Karapan Sapi ini pernah menjadi salah satu gambar dimata uang koin Rp. 100,- kita dulu. Karapan Sapi adalah kebudayaan asli Indonesia yaitu tepatnya dari pulau Madura, Jawa Timur. Yaitu sebuah istilah untuk menyebut permainan atau perlombaan pacuan sapi. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (kaleles) tempat tukang tongko (joki) berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.
Ajang pacuan Karapan Sapi tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu menit. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan Karapan Sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di kota Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden.
Pencetus pertama lomba Karapan Sapi ini adalah Sayyid Ahmad Baidawi atau yang dikenal sebagai Pangeran Katandur. Beliau berasal dari Pulau Sapudi, Sumenep. Berawal dari berhasilnya beliau memanfaatkan tenaga sapi untuk merubah tanah yang tandus menjadi subur. Hingga akhirnya para warga Pulau Sapudi yang melihat keberhasilannya mengikuti langkahnya dan tanah Pulau Sapudi yang gersang pun menjadi tanah yang benar-benar subur dan dapat ditanami padi. Sehingga hasil panen pun melimpah serta menjadi daerah yang subur dan makmur.
Peserta Karapan Sapi |
Asal usul nama dari Karapan Sapi pun beda pendapat. Ada 2 versi mengenai hal ini.
Versi pertama, "Kerapan" atau "Karapan" berasal dari kata "kerap / kirap" yang berarti bersama-sama berangkat atau dilepaskan.
Sementara Versi lainnya berpendapat bahwa kata "Kerapan / kerapan" berasal dari bahasa Arab, "kirabah", yang artinya adalah persahabatan.
Umumnya sebuah pesta rakyat, penyelenggaraan Kerapan Sapi juga sangat diminati oleh masyarakat Madura. Setiap kali penyelenggaraan Kerapan Sapi diperkirakan masyarakat yang hadir bisa mencapai 1000-1500 orang. Dalam pesta rakyat itu berbagai kalangan maupun masyarakat Madura berbaur menjadi satu.
Suasana Lomba Karapan Sapi |
Pemilik sapi karapan memperoleh gengsi yang tinggi manakala mampu memenangkan lomba tradisional tersebut. Selain itu, harga pasangan sapi pemenang karapan langsung melambung tinggi. Bahkan hingga ratusan juta rupiah..
Sapi-sapi yang dipakai untuk perlombaan Karapan Sapi ini juga bukan sapi-sapi biasa. Sapi-sapi yang dipakai adalah sapi-sapi khusus atau biasa disebut sapi kerap. Untuk membentuk tubuh pasangan sapi yang sehat membutuhkan biaya hingga Rp. 4 juta per pasang sapi untuk makanan maupun pemeliharaan lainnya. Maklum, sapi karapan diberikan aneka jamu dan puluhan telur ayam per hari, terlebih-lebih menjelang diadu di arena karapan.
Sapi Karapan |
Berdasarkan tradisi masyarakat pemilik sapi karapan, maka Sebelum melakukan balapan, para sapi diarak masuk lapangan. Selain untuk melemaskan otot-otot sapi supaya "fit" ketika berpacu, momen ini juga merupakan dijadikan parade pamer pakaian atau aksesoris sapi-sapi yang diperlombakan.
Sapi-sapi karapan akan diberi ramuan semacam obat kuat supaya dapat memenangkan pertandingan. Ramuan itu kabarnya merupakan campuran dari telur, jahe, dan bahan rahasia lain. Selain diberi ramuan, kaki sapi-sapi tersebut juga dipijat dan diberi air spiritus supaya otot-ototnya tidak tegang sehingga dapat mengurangi resiko saat berlomba. Bahkan juga ada ritual khusus yang dilakukan supaya terbebas dari gangguan. Mereka percaya dengan melakukan suatu ritual, dapat menambah kekuatan pada sapi serta dapat terhindar dari serangan gaib pihak lawan.
Namun sayangnya hewan tersebut, yakni sapi kerap, menjelang diterjunkan ke arena biasanya akan dilukai di bagian pantatnya yakni diparut dengan paku hingga kulitnya berdarah agar dapat berlari cepat. Bahkan luka itu diberikan sambal ataupun balsem yang dioles-oleskan di bagian tubuh tertentu antara lain di sekitar mata.
Pantan Sapi Karapan Yang Dilukai |
"Karapan Sapi yang selama ini digelar penuh dengan penyiksaan, menggoreskan paku ke pantat sapi dengan tujuan supaya larinya kencang, disamping menyimpang dari nilai kemanusiaan, agama juga melarang adanya penyiksaan terhadap hewan"
(Ir. Eddy Santoso, MM)
MARI KITA DUKUNG BERSAMA...!!!!
KARAPAN SAPI 2012 TANPA KEKERASAN..!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar